KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas Dasar-dasar
Gizi dalam bentuk makalah ini yang mengangkat
permasalahan “MINERAL”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makassar,
1 Maret
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………...…i
DAFTAR
ISI………..……………………………………………………………..….ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang………………………………………………....…………..1
B.
Rumusan
Masalah………………………………………………………....2
C.
Tujuan.................……………………………..…………………………...2
D.
Manfaat.......................................................................................................3
BAB II TEORI
KEPUSTAKAAN
A. Pengertian Mineral..…………………................................................……4
B. Fungsi Mineral............……….…………………………………........…...5
C. Klasifikasi Mineral….…………................................................................6
D. Metabolisme Mineral..................................................................................8
E. Peran Mineral Makro & Mikro.................................................................10
F. Penyakit Akibat Mineral...........................................................................20
G. Analisa
kualitatif/kuantatif.......................................................................26
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………....28
B. Saran..................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dari
masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya dengan pada disiplin ilmu Biologis
dan Kimia yang melahirkan bidang ilmu yang disebut Biokmia. Biokimia merupakan
disiplin ilmu pengetahuan yang membahasa tentang aktivitas kimia pada tubuh
makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia
pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam
tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang
kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus,
penghalusan makanan d lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan
tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi ternyata
masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral
tersebut bukan mineral.
Zat makanan dapat digolongkan
berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh yakni zat makanan yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak dan zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Zat
makanan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti karbohidrat, protein, dan
lemak, sedangkan zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh
tubuh yaitu vitamin dan mineral. Percobaan kali ini yaitu uji kandungan mineral
dalam beberapa bahan pakan ternak.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologiss dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO) hidrogen menjadi uap air, dan
Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologis,
tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada
mineral esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat
diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim
atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas
dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Beberapa
hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1.
Apa pengertian dari mineral ?
2.
Fungsi mineral secara umum?
3.
Mendiskripsikan klasifikasi mineral ?
4.
Proses metabolisme mineral mikro dalam tubuh ?
5.
Bagaimana peran mineral mikro dan makro esensial
dalam tubuh ?
6.
Apa
saja penyakut yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan mineral ?
7.
Bagaimana Analisa Kualitatif ataupun Kuantitatif
Mineral ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.
Mengetahui pngertian mineral dan berbagai jenis
mineral.
2.
Mengetahui proses metabolisme mineral makro
dalam tubuh.
3.
Berusaha membuka wawasan mengenai konsep Mineral
Mikro dan makro.
4.
Mengetahui Analisa Kualitatif ataupun
Kuantitatif Mineral
5.
Memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-dasar gizi.
D.
Manfaat
Hasil pembelajaran ini
diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi penulis dan pembaca.
1.
Manfaat bagi penulis, pengkajian ini memberikan
pengetahuan tentang fungsi-fungsi dari mineral.
2.
Manfaat dari pembaca, pengkajian ini dapat
digunakan sebagai bahan kajian atau referensi tambahan bagi dunia ilmu
kesehatan.
BAB II
TEORI KEPUSTAKAAN
A.
Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan
definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari
hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Definisi
mineral tidak hanya ada satu, bayak para ahli
yang mendefinisikan apa itu mineral, dan berikut ini definisi-definisi tentang
Mineral:
1.
A.W.R. Potter & H. Robinson tahun 1977.
Mineral adalah zat yg homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan
bukan hasil suatu kehidupan.
2.
L.G. Berry & B. Mason tahun 1959.
Mineral adalah Benda padat homogen terdapat di
alam, mempunyai komposisi kimia tertentu & mempunyai susunan atom yg
teratur.
3. D.G.A. Whitten & J.R.V. Brooks
tahun 1972.
Mineral = Bahan padat dengan struktur homogen
mempunyai kompisisi kimia tertentu, di bentuk oleh proses alam yg anorganik.
Unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh,
bila bahan biologiss dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan
nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal
dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik .
Berbagai unsur anorganik (mineral)
terdapat dalam bahan biologis, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut
terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial. Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk
hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral
esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan
umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral
nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya
tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping
mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
B. Fungsi Mineral
Kebutuhan setiap orang akan mineral bervariasi dan
berbeda-beda tergantung pada umur, kesehatan, jenis kelamin, serta kondisi
fisiologis seperti kehamilan. Mineral mempunyai nilai biologis yang cukup
penting guna mempertahankan fungsi fisiologis dan struktural, mencegah
defisiensi, serta mencegah turunnya kondisi kesehatan. Fungsi mineral secara
umum dibagi menjadi 4 macam, yaitu untuk pembentukan struktur, untuk fungsi
fisiologis, sebagai katalis dan sebagai regulator. Berikut fungsi mineral :
1.
Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung,
dan juga saraf.
2.
Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3.
Menghasilkan berbagai jenis enzim.
4.
Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan
tulang serta proses faal dalam tubuh.
5.
Sebagai katalis terhadap berbagai proses
biokimia yang terjadi dalam tubuh.
6.
Kontraksi pada otot serta respon saraf.
7.
Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras,
dalam kerja sistem enzim.
8.
Membantu dalam pembuatan antibodi.
9.
Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam
darah.
10.
Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
11.
Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan
hormon.
12.
Menjaga kesehatan tulang.
13.
Menjaga fungsi otak.
14.
Mencegah nyeri otot.
15.
Berperan dalam proses pembangunan sel.
16.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
C.
Klasifikasi
Mineral
1.
Berdasarkan Asalnya
a.
Mineral Organik
Mineral
Organik
di dapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung
karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik
umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan
dan buah-buahan. Mineral Organik adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna
bagi tubuh , yang dapat peroleh melalui makanan yang konsumsi
setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan,
atau vitamin tambahan.
b.
Mineral Anorganik
Mineral
Anorganik
adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh . Air, yang
bersumber dari dalam tanah mengandung mineral Anorganik yang tidak berguna dan
sulit untuk dicerna bagi tubuh manusia.
Mineral Anorganik yang terkandung di dalam air antara lain
mengandung unsur seperti Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi),
Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari
resapan tanah dan lain sebagainya. Seperti ketahui bahwa setiap
masing-masing unsur tersebut mempunyai berat jenis atau bahan kimiawi, yang
bilamana terkonsumsi akan dapat menumpuk pada tubuh manusia, sehingga lama
kelamaan akan dapat merusak tubuh terutama pada bagian ginjal dan hati,
dimana kedua organ tubuh tersebut berfungsi sebagai filter bagi tubuh.
Penumpukan dan endapan yang disebabkan oleh mineral Anorganik tersebut dapat
menyebabkan antara lain batu ginjal, batu empedu, pengerasan arteri, diabetes.
Endapan tersebut dalam pula terjadi pada persendian sehingga dapat menyebabkan
arthritis.
2.
Berdasarkan
Kegunaanya
Berdasarkan kegunaannya dalam
aktivitas kehidupan, mineral dibagi menjadi dua golongan, yakni:
a.
Mineral
Esensial
Mineral esensial
diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup, sehingga golongan ini
merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan
proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini
biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh,
yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium(Na), klorin(Cl), sulfur
(S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt
(Co), iodin (I), dan selenium (Se).
b. Mineral nonesensial
Mineral nonesensial adalah golongan
logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh manusia,
sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan.
Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb),
merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
3. Berdasarkan Jumlah
Kebutuhan dalam Tubuh
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam
tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen
Makroelemen dalah mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium
(Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen
Mikroelemen yaitu mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt
(Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
D.
Proses Metabolisme Mineral Mikro Dalam Tubuh
Dalam proses metabolisme energi tubuh, mineral-mineral
yang diperoleh melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat
dalam proses pengambilan energi dari simpanan glukosa (glycolysis), pengambilan
energi dari simpanan lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan
protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam pengambilan energi dari
phosphocreatine (PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat
penting untuk tubuh manusia.
Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting
dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator dalam berbagai substansi
dan juga membantu enzim untuk melaksanakan kerjanya.
Secara garis besar,
mineral esensial dapat dikelompokkan menurut fungsi metaboliknya atau fungsinya
dalam proses metabolisme zat makanan. Dalam tubuh, mineral ada yang bergabung
dengan zat organik, ada pula yang berbentuk ion-ion bebas.Tiap unsur esensial mempunyai
fungsi yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atau senyawa kimia serta
tempatnya dalam cairan dan jaringan tubuh (Puls 1994).
Tembaga merupakan
unsur esensial yang bila kekurangan dapat menghambat pertumbuhan dan
pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme,
pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh (Richards 1989; Ahmed
et al. 2013).
Tembaga ditemukan
dalam protein plasma,seperti seruloplasmin yang berperan dalam pembebasan besi
dari sel ke plasma. Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah, antara
lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang
berperan dalam metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2011). Selain ikut berperan
dalam sintesis hemoglobin, tembaga merupakan bagian dari enzim-enzim dalam sel
jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai kofaktor
bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase.
Tirosinase
mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi pigmen melanin (pigmen gelap
pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus heme dan
atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987; Sharma
et al.2011).
Zat besi dalam tubuh
berperan penting dalam berbagai reaksi biokimia,antara lain dalam memproduksi
sel darah merah. Sel ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh
jaringan tubuh. Zat besi berperan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen
pernapasan menuju jaringan, tetapi juga dalam jaringan atau dalam sel (Brock
dan Mainou-Fowler 1986; King 2010). Zat besi bukan hanya diperlukan dalam
pembentukan darah, tetapi juga sebagai bagian dari beberapa enzim hemoprotein
(Dhur et al1989). Enzim ini memegang peran penting dalam proses
oksidasi-reduksi dalam sel. Sitokrom merupakan senyawa heme protein yang
bertindak sebagai agens dalam perpindahan elektron pada reaksioksidasi-reduksi
di dalam sel.
iodin merupakan
komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan dalam
meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan Basal Metabolic Rate
(BMR).Tiroksin juga berperan menghambat proses fosforilasi oksidatif sehingga
pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang dan lebih banyak dihasilkan
panas. Tiroksin juga mempengaruhi sintesis protein (Mills1987; Darmono 2010).
Iodin secara perlahan-lahan diserap dari dinding saluran pencernaan ke dalam
darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam usus halus, meskipun dapat
berlangsung pula dalam lambung. Dalam usus, iodin bebas atau iodat mengalami
reduksi menjadi iodida sebelum diserap tubuh. Dalam peredaran darah, iodida
menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti halnya klorida. Iodida yang
masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat dioksidasi dan diubah menjadi iodin
organik melalui penggabungan dengan tiroksin. Proses tersebut terjadi pula
secara terbatas dalam ovum (Graham 1991; Puls 1994; Lee et al. 1999).
Seng merupakan
komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, sebagai antioksidan, dan
melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng berperan dalam sintesis
dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada suhu tinggi,tubuh
banyak mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama keringat sehingga
perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2014). Ikatan enzim seng yang
merupakan katalis reaksi hidrolitik melibatkan enzim pada bagian aktif yang
bertindak ”superefisien”. Enzim karbonik anhidrase meng-katalisis CO2 dalam
darah, enzim karboksi peptidase mengkatalisis protein dalam prankreas, enzim
alkalin fosfatase.
E.
Peran Mineral Makro dan Mikro Dalam Tubuh
1. Mineral Makro
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah lebih dari 100mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah dibutuhkan
kuarng dari 100mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium,
klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.
a. Natrium (Na)
Natrium
merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium.
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang
lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit
natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan
laut lainnya.
Fungsi dari natrium antara lain :
a.
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen
ekstraseluer.
b.
Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
c.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
d.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi
otot.
e.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat
angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai
pompa natrium.
b.
Klorida
(Cl)
Klor
merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas.
Klor
terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor.
Fungsi dari
klorida ini antara lain :
a.
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b.
Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai
bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c.
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa
bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
d.
Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel
darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut
karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
e.
Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron
yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
c.
Kalium
(K)
Kalium
merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan
intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama
adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi dari
kalium ini antara lain :
a.
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi
saraf dan kontraksi otot.
c.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai
katalisator dalam banyak reaksi biologis, terutama metabolisme energi dan
sintesis glikogen dan protein.
d.
Berperan dalam pertumbuhan sel.
a.
Kalsium
(Ca)
Kalsium
merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,
kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf,
kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel.
Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber
kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang,
kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
Fungsi utama
dari kalsium antara lain :
a.
Pembentukan tulang dan gigi.
b.
Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian
integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
c.
Mengatur pembekuan darah.
d.
Katalisator reaksi biologisc, seperti absorpsi
vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin
oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
e.
Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi
protein yaitu aktin dan myosin.
f.
Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan
fungsi kekebalan.
g.
Meningkatkan fungsi transport membran sel,
stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
d.
Fosfor
(P)
Fosfor
merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan.
Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktur dinding sel. Sebagai fosfat
organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau
pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor
terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fungsi dari
fosfor antara lain :
a.
Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan
fosfor pada matriks tulang.
b.
Mengatur peralihan energi pada metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan
mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
c.
Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system
buffer.
d.
Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan
DNA serta ATP dan fosfolipid.
e.
Mengatur keseimbangan asam basa.
a.
Magnesium
(Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium
dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai
proses metabolisme.
Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan
cairan tubuh lainnya.
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu
dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologisc termasuk metabolisme
energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis,
degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan
kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam
email gigi.
e.
Sulfur
(S)
Sulfur
merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin
serta asam amino metionin dan sistein.Rantai samping molekul sistein yang
mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan
disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur
terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung
berprotein.
Sulfur
berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta
membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Kecukupan
sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan
sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
2. Mineral Mikro
Mineral mikro terdapat dalam tubuh
kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100
mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co),
dan Se (selenium).
a.
Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral
yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5
gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara
sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi
sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Sumber-sumber alami za besi adalah:
daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
b.
Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun
bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956.
Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh
manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan
protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme
seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam
proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA.
c.
Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu
dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB,
pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di negara berkembang.
Sebenarnya yodium hanyalah mineral yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam untuk
memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput
laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Peran yodium bagi tubuh Yodium
tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam
tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar
dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan
untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas
berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium di
dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk
benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama
mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit
gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera diobati,
penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan melemah,
penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai
akhirnya terjadi gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon
tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di
bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan
jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak
mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah
bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh
dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid
terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas,
lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan
menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung
berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak
beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari
sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat
badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak
sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita
hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50
mikrogram/ hari.
d. Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai
salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan
dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat.
Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan
yang disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu
antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi
membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang
dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan
sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah
ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh untuk
mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH
di dalam tubuh.
Sejumlah
kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
a.
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA
dapat memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung
sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
b.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam
jaringan payudara manusia.
c.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi
di dalam tubuh.
d.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
e.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi
sistem kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi
pejuang kanker. Para ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan langsung
antara insiden kanker dan kadar selenium di dalam tanah di berbagai negara yang
berbeda. Bilamana kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi tersebut
meningkat.
5. Tembaga
Sumber
makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang
dikeringkan, gandum.
Fungsi utama dalam tubuh :
a.
Komponen enzim
b.
Pembentukan sel darah merah
c.
Pembentukan tulang
Akibat Dari Kekurangan &
Kelebihan :
a.
Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita
malnutrisi.
b.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakan hati.
6.
Mangan
a.
Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg
dikeringkan.
b.
Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim
c.
Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
d.
Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi
kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat
e.
Kelebihan :Kerusakan saraf.
f.
Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro
yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi
oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan
suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh
yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan
energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang
diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah.
Di dalam tubuh manusia dewasa pada
umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang lebih rendah
umumnya dimiliki oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi
kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya
hubungan yang kuat antara asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan
jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah
penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit daripada tempat yang
masyarakatnya tidak mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning
telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
g. Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor
yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti
dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4
mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi
di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus
dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor
diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi
tetap Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan
makanan hasil ternak.
Sedangkan
fungsi fluor di antaranya adalah :
a.
Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur
gigi.
b.
Untuk mencegah karies gigi.
F.
Penyakit Yang Dapat Ditimbulkan Oleh Mineral
1.
Natrium
Dampak
Kekurangan dan Kelebihan Akibat
kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a.
Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu
makan.
b.
dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi.
2.
Klor
Dampak
Kekurangan dan Kelebihan Akibat
kekurangan klor adalah
sebagai berikut:
Kekurangan klor
terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika
kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg. Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan
keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
3.
Kalium
Kekurangan
kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau
ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena
muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic
terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu,
lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan
kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh
sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat
terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
4.
Kalsium
Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang
kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk.
Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa
dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat
menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat
kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan
absorpsi mineral lain serta konstipasi. Sebanyak 30-50 % kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut.
Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.
Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak
mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan
melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan
yang masuk saluran cerna serta keringat.
5.
Fosfor
Kekurangan
fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung,
yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor
juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin.
Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion
fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Fosfor
dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa
usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D
dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin
D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh
ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan
reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh
ginjal.
6.
Magnesium
Kekurangan magnesium bisa terjadi
jika kekurangan protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang
menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu
lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena).
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan
diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan
magnesium.
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system
saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti.
Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
7.
Sulfur
Kecukupan
sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan
sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
8.
Zat besi
Beberapa gejala kekurangan zat besi
adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih
cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit
saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan
kerontokan rambut.
9.
Zinc/Seng
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami
kekurangan seng menurut :
a.
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
b.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
c.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada
kulit dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
d.
Kelelahan yang hebat.
e.
Kerontokan pada rambut.
f.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau.
g.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
h.
Menurunnya produksi hormon pada pria
(infertilitas).
10. Yodium/iudium
Jenis mineral ini,
selalu dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan Di dalam tubuh, yodium sangat
dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher
depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi
tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,
mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa
lama seseorang bertahan untuk hidup. Jika
persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan
membesar sehingga membentuk benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit
hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid
berbeda dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak
segera diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan
melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang
sampai akhirnya terjadi gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon
tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di
bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan
jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak
mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah
bengkak dan suara parau.
Kelebihan
yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi
karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari
tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi
bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya
di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan
yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun,
150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui
dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
11. Tembaga
c.
Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita
malnutrisi.
d.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakan hati.
12. Mangan
Akibat Dari Kekurangan &
Kelebihan :
h.
Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi
kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat
i.
Kelebihan :Kerusakan saraf.
13. Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro
yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi
oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan
suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh
yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan
energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang
diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah.
Di dalam tubuh manusia dewasa pada
umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang lebih rendah
umumnya dimiliki oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi
kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya
hubungan yang kuat antara asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan
jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah
penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit daripada tempat yang
masyarakatnya tidak mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning
telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
14. Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor
yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti
dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4
mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi
di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus
dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor
diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi
tetap Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan
makanan hasil ternak.
Akibat kekuranga fluor di
antaranya adalah :
c.
Menghambat
pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
d.
Menyebabkan
karies gigi.
G.
Analisa Kualitatif ataupun
Kuantitatif Mineral
1.
Analisa
Kualitatif Mineral
Analisa
Kualitatif Mineral dilakukan uji Co2+, Cu2+, Fe2+ , Zn2+ , Mg2+
, CO2 dan uji Cl.
a.
Uji Co2+, Cu2+, Fe2+
Pertama-tama
Larutan A diteteskan pada kertas saring 1-2 tetes, kemudian tambahkan simple
yang akan diuji, dan 1-2 tetes ditambahkan larutan B , diamati perubahannya.
Larutan A terbuat dari larutan garam Rochele (KNaC4H4O6, H2O), 20 gram rochele
dilarutkan dengan 100ml aquadest. Larutan B yaitu larutan Nitroso-R-salt, 1
gram Nitroso-R-salt dilarutkan dalam 500ml aquadest. Stándar yang dipakai
CuSO4, COSO4,dan FeFO4.
b.
Uji Zn2+
Larutan NaOH
2N ditetskan 2-3 tetes dalam kertas saring, ditambah dengan simple yang akan
diuji, kemudian ditambah dengan 2-3 tetes dithizone amati perubahan warnanya.
Bahan terbuat dari 0,21 dithizone dilarutkan dalam 100 ml CCl4. Stándar yang
digunakan ZnSO4.
c.
Uji Mg2+
Larutan KOH
diteteskan 1-2 tetes ditambah dengan spotlait ditambah dengan spotplate
ditambah I3 dalam KI hingga larutan berubah menjadi warna kuning, kemudian
larutan diteteskan dalam kertas saring yang telah berisi simple. Perubahan
warna diamati . Lrutan terbuat dari 12,7 g I, ditambah dengan 40 g KI ditambah dengan
larutan aquadest 25ml dan diencerkan hingga volume 100 ml. Stándar yang dipakai
MgSO4.
d.
Uji CO2
Sample
diletakan dalam gelas arloji, larutan HCl diteteskan 1-2 tetes dengan
perbandingan 1:1, kemudian diamati gelembung gas yang terbentuk. Stándar yang dipakai CaCO3.
e.
Uji Cl
Sample
dilarutkan secukupnya dengan aquadest disaring dalam tabung reaksi dengan
menggunakan corong yang telah ditutupi oleh kertas saring, ditambah dengan 100 ml larutan HNO3
ditambah dengan 1-2 tetes larutan AgNO3 5%. Diamati endapan putih yang
terbentuk. Standard yang dipakai NaCl
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mineral makro
terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan
tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk transmisi saraf
dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi.
Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain itu,
mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral
terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau
sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative
dari kelebihan makro mineral berpengaruh hadp kesehatan, dan kekurangan makro
mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
Untuk
megetahui kandungan mineral dalam makan apat dilakukan melalui analisa
kualitatif dan kauntatif.
B.
Saran
Dalam Pembahasan kami di atas, Mineral merupakan bagian tubuh yang
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, oleh karena
itu perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan dalam
beraktifitas sehari – hari Khususnya Mineral Makro dimana berfungsi sebagai
bagian zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai struktur sel sdan
jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2010. Logam dalam Sistem Biologi
Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Darmono. 2010. Lingkungan Hidup dan Pencemaran
Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas
Indonesia Press.
Suharjdo. 2013. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta : Universitas Indonesia
Underwood, E. J. and N. F. Suttle. 1999. The Mineral Nutrition of
Livestock Third Edition. London : CABI Publishing
Winarno, F. G. 2015. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sumber Lain:
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html (Diakses 25 Mei 2013).
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang (Diakses 26 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
I received criticism and suggestions of their friends.